Kamis, 07 Februari 2008

SUSU



What do you want to see actually fellas ...:-))
Aku cuma punya gambar susu yang ini...hehehe...

Rabu, 06 Februari 2008

Bumi serasa makin sempit

Aku inget dulu waktu masih kecil pohon jambu di rumah Mbak kakung kliatan besar banget. Dahannya banyak,kokoh ,sampai bisa menyangga sebagian bangunan rumah tua model belanda milik kakek.
Pohon itu salah satu daya tarik buat aku klo aku sowan ke sana ,klo kata orang gaul tu..one of my fave spot.
Semua orang dewasa di rumah iu suka boongin aku, mereka bilang jambunya udah pada masak, klo aku kesana pasti bisa ngrontokin buahnya dengan sekali tendang dapet satu karung.
Padahal nggak....
Jangankan buah ...daunnya aja nggak bergeming klo aku lempar pake sapu ,untung aja nggak nyangkut di kepala orang yang lewat ,maklum rumah itu deket ama jalan raya .


Aku juga ingat , aku suka duduk di jendela besar ( aku paling ingat yang ini, sebagian tembok rumah itu udah mengelupas, dan aku bisa lihat betapa batu bata yang dipakai untuk membangun rumah itu ternyata ukurannya lebih besar dari batu bata kebanyakan, kenapa orang Eropa suka membuat bangunan yang super kuat seperti itu ya ...) dekat pohon jambu itu. Karena letaknya tinggi , kakiku suka menggantung di sebuah dahan dekat jendela itu.
Dari situ aku bisa melihat , jalan raya yang lebar sekali , tapi kendaraan nggak banyak, yang rame cuma dokar lewat ( itu kereta kuda klo ada yang nggak tahu ...)
Disebelah kiri rumah itu masih ada sungai yang cukup lebar , airnya jernih minta ampun . Para orang dewasa suka ngajakin aku mandi disitu tapi aku nggak punya nyali , airnya mengalir deras sekali ...


Aku ingat dengan mata kecilku waktu itu bagian belakang rumah itu masih ditumbuhi banyak pohon perdu yang bunganya beraneka warna , ada sebagian pohon-pohon itu yang berbunga manis sekali klo dihisap...ada yang buahnya mirip buah cherry tapi berukuran lebih kecil, aku suka makan yang itu , tanpa tahu sebenernya buah itu beracun atau nggak. Kata orang anak kecil kan nggak punya dosa , jadi insya Allah aman aja ...hehehe..jaman itu belum ada ice cream conello yang lezatnya selangit sih...jadi kami begitu creative nyari makan sendiri di semak-semak..:-))
Apalagi ketika salah seorang kakak membawakan aku segelas buah keres yang merah-merah....wuih...enak banget jadi anak kecil , dimanjain ...
Ada lagi buah cerme yang rasanya gak masam....jadi nggak berhenti ngiler bayanginnya , tapi akhirnya buah cerme itu dimasak jadi manisan , supaya lebih enak dimakan..


Aku ingat pula ...kamar-kamar di rumah itu banyak sekali , yang semuanya dihubungkan oleh puntu-pintu dan jendela yang banyak pula .
Semua ruangan saling berhubungan , sungguh suatu tempat persembunyian yang mengasyikkan , karena orang dewasa akan sulit menemukanmu di sudut mana kamu sembunyi.Pernah aku melompat dari satu jendela ke jendela yang lain , ternyata jendela di ruangan terakhir yang biasa dipakai sholat itu dekat dengan jalan raya, dan letaknya 1.5 m dari tanah, aku jatuh dari ketinggian itu, dan kebingungan mencari jalan masuk lagi.


Aku ingat lagi...dapur rumah itu ada yang bolong-bolong  gentengnya , jadi sinar matahari bisa mengintip lewat lubang-lubang itu ,kesannya dapur itu sederhana tapi luas , mungkin karena orang jaman dulu nggak suka menumpuk
perabotan yang nggak perlu . Cukup dua buah kompor minyak, satu lemari tempat menyimpan makanan dan satu rak piring dari kayu , meja makan kecil dan dua buah kursi kayu...beres deh...toh kita semua semua lebih suka makan lesehan di depan tivi berwarna ...hitam putih..hehehe..

Aku ingat semua itu seperti baru terjadi kemarin ..tapi sekarang ..nggak ada lagi pohon jambu..karena sebagian dari rumah itu terkena proyek pelebaran jalan sehingga memakan hampir separo rumah itu .
Nggak ada lagi kamar-kamar yang luas ...karena kita harus membangun kembali rumah itu sesederhana mungkin ,secepat mungkin supaya lekas bisa dihuni setelah proses pelebaran jalan itu.
Nggak ada lagi kebun buah fantasiku karena bagian belakang rumah itu pun sekarang dibangun kamar-kamar kotak mirip rumah burung dara buat sebagian saudara-saudara yang sudah menikah tapi belum bisa punya rumah sendiri.
Dan yang jelas ...nggak mungkin lagi mandi di sungai...karena sungai itu lebih mirip got kotor di kota-kota besar...yang ada hanya sampah menyumbat aliran sampah ...bukan aliran air...:-((


Aku makin ingat, aku nggak suka lagi bau dalam rumah itu...pengap ,karena segala residu kendaraan bermotor penuh sesak di ruang tamu yang jaraknya hanya sejengkal dari jalan raya ..



Ah aku ingat sekarang ....bukan bumi yang menyempit ...tapi mataku yang makin besar , walhasil aku melihat semuanya jadi makin kecil...makin sempit ...gitu kali yach...and we have to live with this ...


Aku ingat kata orang-orang pecinta lingkungan hidup....."save the world from destruction , for your next generation "


Peace....

Minggu, 06 Januari 2008

Just trial,don't worry I'll find somethin' to show you ,hiks ...:-)